Dalam Sehari, Padang Terima Dua Penghargaan
BETRANS JAKARTA -
Pemerintah Kota Padang mendapat dua penghargaan cukup bergengsi. Hebatnya,
penghargaan itu diperoleh dalam rentang waktu sehari saja.
Rabu (7/12),
Walikota Padang H. Mahyeldi Ansyarullah Dt Marajo menjemput kedua penghargaan
itu ke Jakarta. Penghargaan pertama yang didapat yakni Anugerah Dana Rakca 2016
dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan tersebut diserahkan Presiden RI Joko
Widodo di Istana Negara. Sedangkan satu penghargaan lagi yakni Predikat
Kepatuhan Tinggi Terhadap Standar Pelayanan Publik ke Pemerintah Kota Padang.
Penghargaan diserahkan Ketua Ombudsman RI Professor Amzulian Rifai di Hotel
Borobudur Jakarta Pusat.
Walikota Padang
saat diwawancarai mengatakan Anugerah Dana Rakca yang diterima merupakan buah
kesungguhan dan keseriusan jajaran kerja di Pemko Padang. Berkat kesungguhan
Pemko Padang selama ini akhirnya meraih dana insentif daerah sebesar Rp 52,7
miliar. Bahkan jumlah dana insentif yang diterima jauh meningkat dibanding
tahun sebelumnya.
"Peningkatannya
lebih 1000 persen dari tahun lalu," ujar Mahyeldi didampingi Sekdako
Padang Asnel, Kepala Inspektorat Padang Andri Yulika, Kepala BPKA Padang
Syahrul, serta Kabag Humas Mursalim.
Di Sumatera
Barat, hanya Padang, Payakumbuh dan Pemprov Sumbar yang mendapatkan penghargaan
ini. Kriteria penghargaan yang diperoleh Padang, yakni daerah berkinerja baik
di bidang pengelolaan keuangan daerah, pelayanan dasar publik, serta ekonomi
dan kesejahteraan. Padang mendapat nilai BB, dan nilai ini meningkat dari tahun
lalu.
"Ada
beberapa hal yang melandasi diraihnya penghargaan ini, diantaranya seperti
laporan keuangan yang cukup baik, serta pelayanan dan anggaran kepada
masyarakat, pendidikan, kesehatan dan kegiatan lainnya," tukas Walikota
Padang.
Walikota juga
menegaskan bahwa pihaknya akan bergerak lebih cepat dalam bekerja. Apalagi pada
tahun 2017 nanti sudah dengan struktur organisasi yang baru.
"Kita akan
segera melakukan tender, sehingga serapan anggaran 2017 lebih cepat lagi.
Dengan melakukan ini akan mempengaruhi keuangan dan pergerakan ekonomi di
Padang," sebutnya.
Mahyeldi juga
mengucapkan terimakasih kepada DPRD Kota Padang yang memiliki semangat sama
untuk memberikan terbaik kepada masyarakat. Dengan semangat itu akhirnya
pelaporan APBD Kota Padang tepat waktu. Sehingga hal ini menjadi salah satu
kriteria penilaian pada penghargaan ini.
"Dukungan
DPRD cukup baik, mulai dari pembahasan APBD, pengiriman dokumen APBD, RKA
hingga KUA-PPAS serta penetapan APBD. Mudah-mudahan semangat seperti ini
memberi rasa optimisme kepada Kota Padang. Serta terbangun kesepahaman,"
ungkapnya.
Setelah
menjemput Anugerah Dana Rakca 2016, Walikota Padang kemudian menuju Hotel
Borobudur. Di sini, Mahyeldi menerima Predikat Kepatuhan Tinggi Terhadap
Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman RI. Acara ini dihadiri Wakil Presiden
RI Jusuf Kalla.
Mahyeldi
menyebut penghargaan ini menjawab kualitas pelayanan publik di Padang. Berkat
kepedulian dan perhatian seluruh SKPD di Pemko Padang kepada masyarakat,
akhirnya penghargaan ini berhasil diterima.
"Pelayanan
adalah hak publik. Pelayanan yang baik itulah yang diperlukan masyarakat,"
tutur Walikota Padang didampingi Sekdako Padang Asnel, serta Kabag Organisasi Sandra
Imelda dan Kabag Humas Mursalim.
Meski begitu,
Pemko Padang tak ingin berbesar kepala. Pemko Padang justru bertekad untuk
terus meningkatkan pelayanan kepada warga. Sehingga masyarakat terlayani dengan
prima.
"Penilaian
yang dilakukan kali ini yakni penilaian kepada perangkat, kita berharap dan
berupaya nantinya kualitas pelayanan kita lebih baik," terangnya.
Padang
mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Saat ini Padang telah berada di
zona hijau atas hasil survey yang dilakukan Ombudsman RI. Ke depan Mahyeldi
menargetkan kelengkapan sarana pelayanan lebih baik, sehingga kepuasan
masyarakat meningkat.
"Terimakasih
atas partisipasi dan masukan dari warga kepada kita. Ini akan menjadi pelecut
semangat bagi kami untuk lebih baik lagi," pungkas Mahyeldi.
Informasi yang
didapat, survei kepatuhan standar pelayanan publik tahun 2016 itu dilakukan
Ombudsman terhadap 12 ribu produk layanan yang ada di 25 kementerian, 15
lembaga, 33 provinsi, 85 kabupaten dan 55 kota.
Dari 25
kementerian yang disurvei Ombudsman, 11 kementerian mendapatkan penilaian
kepatuhan tinggi atau masuk dalam zona hijau. Sedangkan lembaga yang
mendapatkan predikat zona hijau mencapai 10 lembaga.
Untuk kabupaten
yang mendapat penilaian zona hijau mencapai 15 kabupaten. Untuk pemerintah kota
yang disurvei, 16 pemerintah kota dinyatakan masuk zona hijau dari 55
pemerintah kota yang disurvei salah satunya Kota Padang.(Charlie)