Irwan Prayitno Akan mempercepat dan memastikan penetapan status Kawasan Silokek menjadi Geopark
Betrans,Sumbar,Guna mempercepat dan memastikan penetapan status Kawasan Silokek menjadi
Geopark, Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno (IP)
menyatakan siap turun memberi bantuan serta akan membuat program di
tingkat provinsi untuk mengakselerasinya.
“Saya siap membantu, karena Bupati Sijunjung beserta jajaran sangat
aktif dalam pembangunan geopark ini, semoga dapat selesai sebelum masa
jabatan saya dan bupati berakhir,” ujarnya saat memberi sambutan pada
pertemuan di Rumah Dinas Bupati Sijunjung yang dihadiri Syafi’i Ma’arif,
Bupati Sijunjung, Anggota DPR RI Alex Indra Lukman, dan 30 pereakilan
Kementerian/Lembaga terkait.
Gubernur menyebutkan, untuk mewujudkan geopark ini, diperlukan kebulatan
dan kesungguhan tekad serta komitmen yang kuat dan kerjasama sinergis
antar pihak yang berkepentingan.
“Semoga dengan tekad tersebut akan memberikan sebuah hasil yang manis,
yakni kesejahteraan masyarakat Sumbar, khususnya Sijunjung,” imbuhnya.
Atas dasar itu, IP mengharapkan kerjasama aktif dan bantuan dari tokoh
nasional asal Sijunjung, Syafi’i Ma’arif, agar dapat melakukan
pendekatan dan persuasi kepada Presiden atau kementeriaan/lembaga
terkait di Pusat guna memaksimalkan peluang percepatan tersebut, serta
membawa usulan bantuan anggaran sebesar 400 M dari rencana anggaran
total pembangunan Kawasan Silokek sebesar kurang lebih 1 T.
“Jadi kita akan titip usulan anggaran sebesar 400 M untuk Geopark ini,” sebutnya.
Menjawab permintaan itu,
Syafi’i Ma’arif di kesempatan yang sama menyatakan akan mengupayakan
semaksimal mungkin. Dikatakannya, “Saya akan berusaha memberikan yang
terbaik untuk kampung saya. Mohon dukungan juga dari Gubernur dan Bupati
beserta seluruh jajaran.”
Bagi Syafi’i, pembangunan Kawasan Silokek agar dapat ditetapkan sebagai
salah satu Geopark Indonesia hingga terdaftar di organisasi dunia
sekelas UNESCO merupakan upaya baik dalam rangka menyiapkan warisan
berharga bagi tunas-tunas Sijunjung kelak.
“Di kampung saya saja (Sijunjung), begitu banyak potensi yang dapat
dimanfaatkan. Usaha kita ini, saya yakin, sangat banyak manfaatnya
terutama bagi para anak cucu nantinya.” Pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penyusun Geopark Silokek Febri Annas Ismail
dalam paparannya menyebutkan, setelah melalui proses kajian dan
penyusunan masterplan oleh Balitbang Sumbar, Pemkab Sijunjung, serta
melibatkan pakar dalam dan luar Sumbar, tak sepenuhnya salah jika
dikatakan Kawasan Silokek merupakan yang paling potensial dan unggul
dari 9 titik geopark lain di Sumbar.
Keunggulan tersebut, ditopang oleh beberapa faktor, antara lain: faktor
geologis, faktor adat dan budaya, sejarah bangsa, serta faktor agama.
“Dengan luas kawasan 1.300 km/persegi dan terletak di 2 kecamatan yakni
Sijunjung dan Sumpur Kudus, Silokek punya keunggulan geologi, punya
kampung adat, punya museum dan perpustakaan Rajo Ibadat, ada lagi
Biologi Center yang terletak di daerah Paru,” paparnya.
Lebih lanjut Febri menguraikan, secara geologis, bebatuan di Kawasan
Silokek adalah bebatuan tua berumur kurang lebih 359 juta tahun, terdiri
dari kelompok batuan gamping, sedimen, metamorf, dan granit.
“Ditambah, sejauh ini kami telah menemukan 18 gua,” ungkapnya.
Mengenai agama, adat, dan budaya, Febri menyebutkan, Sumpur Kudus
merupakan daerah di mana Rajo Adat, salah satu dari 4 raja yang menjadi
pilar berdirinya Kerajaan Minangkabau, bermukim.
Dari Sumpur Kudus pula, sambungnya, eksistensi negara pada masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia disiarsebarkan ke dunia.
Tiga faktor itu, disempurnakan dengan alam yang masih relatif asli yang menampung kurang lebih 45 ribu jenis flora dan fauna.
Berpijak pada faktor-faktor inilah kemudian, Febri melanjutkan, Tim
mencoba membungkus potensi Silokek dengan konsep konservasi yang
memiliki nilai edukasi, kearifan lokal, nilai ekonomi. Ia harap, konsep
yang digagas pada akhirnya mampu mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat.
“Berpilar pada aspek konservasi dan edukasi, kita harap ada pengembangan
nilai ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata,” harapnya.
Ia menekankan, harapan yang ia utarakan bukan harapan kosong. Ia
mengatakan, pendapatnya ini didasarkan pada perkembangan Geopark Gunung
Sewu dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan tersebut.
“Contohnya Geopark Gunung Sewu di pulau Jawa. Pada 2012, kunjungan
wisatawannya 609.115 orang. Pada tahun 2018 meningkat drastis menjadi 5
jutaan orang. Begitu pula pendapatan asli daerahnya, 2012 sebesar 8,2 M,
2018 menjadi 42 M,” pungkasnya
Pada kesempatan yang sama, Pemkab Sijunjung menyebutkan, pertemuan yang
hari ini dilakukan adalah salah satu upaya agar Silokek cepat meraih
dukungan Pemerintah Pusat.
Pemkab Sijunjung lebih lanjut mengharapkan Pemprov Sumbar dapat
menindaklanjuti pertemuan ini dengan Penandatangan MoU antara Pemprov
dengan Pemkab dalam rangka percepatan pengembangan dan pembangunan
Silokek. Jasman