Breaking News

Padang Panjang dan sosok muda, H. Fadly Amran : Mungkin sebuah pilihan.

Penulis dinamika sosial dan politik: Awaluddin Awe

Betrans ~ Saya sempat berbicara degan seorang teman di Padang Panjang, beberapa bulan lalu. Dia menyampaikan kegelisahan hatinya melihat kondisi dan keadaan kota Padang Panjang di masa depan. Wajahnya hanya sedikit saja berkaca kaca, saat bercerita.

Saya memahami psikologis orang baik dan objektif. Saya katakan kepadanya, bahwa kita tidak bisa menarik masa lalu, sebagai bagian aktual pada hari ini, dan masa depan. Kita hanya bisa menjadikannya sebagai energi, bahwa kita harus bisa berbuat lebih dari masa yang pernah kita lewati.

Begitu juga masa depan kota, dia lebih realistis, bisa dipengaruhi, direncanakan dan dibuktikan ada. Kata kuncinya adalah membangun atas kebutuhan kota itu sendiri, baik dari aspek demografi dan identitas serta jatidiri kota tersebut.

Banyak kota lama berkembang pesat dan menjadi icon di dunia, karena berhasil dibangun sesuai entitas kota itu, dan menjadi daya tarik bagi orang luar, untuk melihat, mencontoh dan membuat perbandingan. Sebagian orang memilih pindah ke kota itu, dan menghabiskan hari tuanya disitu.

PADANG Panjang, kata teman saya itu, dulunya adalah kota dagang dan industri kapur terkemuka di Sumbar. Dari posisi trading city, pengusaha Padang Panjang adalah penyedia barang terkenal. Ada banyak komoditi yang ditransaksikan disini utk kebutuhan di Sumbar.

Kota Padang Panjang juga dikenal sebagai kota pendidikan agama Islam. Disini banyak sekali didirikan perguruan Islam mulai tingkat bawah dan atas. Karena itu, sumberdaya manusianya boleh dikatakan bagus bagus. Dan itu terbukti di sepanjang sejarah.

Hari ini, kota Padang Panjang telah mengalami perkembangan dan pertumbuhan bagus. Itu bisa dilihat dari pembangunan fisik pasar, dan kawasan Islamic Centre, serta lainnya. Rumah sakit daerahnya juga sudah bagus. Pelayanan IGDnya mantap.

Pembangunan inftrastruktur di dalam kota juga bagus. Jalan beraspal, saluran air bersih, dan setiap pagi hingga sore, ada petugas kebersihan menyapu jalanan lingkungan. Udara kota Padang panjang juga masih belum terkontaminasi.

Tetapi bahwa kemudian di masa depan akibat persaingan kota, Padang Panjang akan tersisih. Saya tak berani menjawab kekuatiran teman itu, sebab saya bukan ahli tata kota. Saya hanya mengatakan, jika kota ini diurus degan baik dan benar, niscaya kota ini tetapi akan tumbuh dan berkembang.

SAYA hanya mengatakan kepada kawan itu, bahwa kota Padang Panjang tidak akan mati, sebab dia kota perlintasan untuk titik arus dari dan ke Padang, Bukittingi, Payakumbuh, Pekanbaru dan Tanah Datar, Sawahlunto, Sijunjung, Dharmas Raya serta Solok.

Tetapi kota Padang Panjang juga tidak akan dapat apa apa dengan posisi itu. Artinya perlu dipikirkan, bagaimana orang yang lewat di Padang Panjang bisa singgah untuk mendapatkan sesuatu, apapun itu, namanya. Dan itu bisa menaikan PAD Kota.

MEMBAHAS masa depan kota Padang Panjang memang tidak bisa dilepaskan dari sosok wakonya. Artinya, dinamika kota sgt ditentukan oleh siapa yang mengelolanya, pemimpinnya. Pemimpin kota yang cerdas, tau apa kebutuhan kota dan warganya.

Dalam diskusi ini kami mmg menyebut nama H. Fadly Amran, sebagai figur pilihan. Sebab pribadinya yang dinamis, cocok dengan style kota Padang Panjang.

Mkasi. (*)
PT. Transisi Inter Media, Mengucapkan: Selamat datang di Website Beritatransisi.com, Terima kasih telah berkunjung di Website kami.. Semoga anda senang!! Tertanda Pemred: Edison Effendi