Breaking News

Bangun Pilkada Sejuk Dan Santun Fakhrizal Kunjungi Relawan di Kecamatan Nanggalo




Betrans.Sumbar –  Pasangan Fakhrizal- Genius(FaGe) menunjukkan sikap berpolitik santun jelang helat pesta demokrasi Pilkada Sumatera Barat 9 Desember mendatang.

Usai acara silataruhmi bersama KAN Koto Tangah Fakhrizal yang berpasangan dengan Genius, dengan nomor urut 3 menyempatkan diri bersilaturahmi dengan relawan Kami Bersamamu Jendral , di posko pemenangannya di Kecamatan Nanggalo, Ju'mat 9 Oktober  2020.

Fakhrizal menyebut, pertemuan itu sebagai ajang silaturahmi untuk menciptakan iklim demokrasi yang sehat di Pilkada Sumatera Barat. Bagi mantan Kapolda Sumbar, pilihan boleh beda tapi silaturahmi harus tetap terjaga.

“Kita jaga demokrasi di Sumatera Barat agar sehat. Apalagi kita semua putra-putri daerah yang berinisiatif membangun Sumatera Barat,” kata Fakhrizal yang mengusung tagline Menapak Jalan Bijak.Mambangkik Batang Tarandam itu.

Fakhrizal disambut hangat oleh tim relawan tersebut. Dari pembicaraan yang serius, hingga saling melempar candaan.

Dia berharap silaturahmi  terus terjaga. Apalagi, menjelang  masa kampanye calon dan pesta demokrasi.

Sekadar diketahui, Fakhrizal adalah mantan Kapolda Sumbar yang dekat dengan masyarat , alim ulama dan tokoh adat di Sumatera Barat Sehingga dirinya di beri gelar Jendral Ninik Mamak oleh tokoh adat Sumatera Barat.

Sebelum mengunjungi posko FaGe,  Fakhrizal bersilaturahmi bersama Pengurus KAN dan Masyarakat Koto Tangah , Kecamatan Koto Tangah. Warga  pun rata-rata mengeluhkan tentang persoalan tanah kaum ma'boed yang sampai saat ini belum jelas persoalannya.

Uraian persoalan ini disampaikan oleh Syahril Dt Maradjo, Ketua Bidang Sengketa KAN Koto Tangah yang menyebutkan tanah Eig Verponding 1794 yabg menjadi objek sengketa oleh banyak oknum sudah salah kaprah. Dasar dan bukti pihak yang bersengketa juga dibuat dikemudian hari. Tanpa melihat historis maupun riwayat administrasi status tanah.

"Tanah seluas 765 hektar yang heboh-heboh antara Lehar (kaum Ma'Boed-red) itu adalah tanah ulayat Nagari Koto Tangah. Bukan tanah negara seperti yang tertera dalam Eig Verponding 1794 ataupun tanah Kaum Ma'Boed. Kami dari KAN Koto Tangah sudah menjelaskan dan kirim surat kepada Gubernur Sumbar dan kedua kubu yang bertikai (Tigo Sandiang dan Kaum Ma'Boed-red). Tapi tidak digubris," ucap Syahril.

Disampaikannya juga, pemerintah selama ini sudah salah meletakkan lokasi status tanah Eig Verponding 1974. Dalam arsip KAN Koto Tangah, Eig Verponding 1974 berada di kawasan Kurao, Kecamatan Nanggalo. Bukan di Kecamatan Koto Tangah. Hal ini tertera dalam surat jual beli tanah ulayat dengan pemerintah tahun 1954.

"Tanah yang dibeli oleh pemerintah pada masa Gubernur Sumatera Tengah, Ruslan Muljohardjo tahun 1954 di Kurao, Nanggalo itu yang Eig Verponding 1794. Bukan tanah dari putusan pengadilan tahun 1931," ucapnya.

Syafril juga mengatakan dengan adanya kisruh antara Kaum Ma'Boed dan Tigo Sandiang dalam klaim Eig Verponding 1974 di wilayah Koto Tangah, hal tersebut telah mengganggu luas wilayah ulayat Koto Tangah.

"Mereka yang bertikai akibat salah kaprah, niniak mamak koto tangah yang terganggu jadinya," sebutnya.

Mendengar hal ini, Fakhrizal memaklumi dan mengaku mengetahui persoalan tersebut. Selama tiga tahun
menjadi Kapolda Sumbar dan menangani perkara tersebut, ia sudah berusaha untuk meluruskan yang telah dibelokkan selama puluhan tahun ini.

"Saya tiga tahun jadi Kapolda Sumbar dan mengikuti persoalan ini. Bagaimana sebenarnya saya tahu. Makanya saat saya menjabat, ada oknum BPN Padang yang saya tindak," kata Fakhrizal di hadapan seluruh ninik mamak Koto Tangah.

Fakhrizal juga mengatakan selama proses kebenaran sedang dijalankan, ada perlawanan dari pihak-pihak yang merasa rugi jika kebenaran ini terbongkar. Sampai pada akhirnya, dirinya disudutkan.

"Beragam yang saya hadapi soal tanah 765 hektar ini. Sampai-sampai saya difitnah. Padahal saya ingin meluruskan apa yang selama ini salah," ucap Fakhrizal.

Dengan posisi saat ini menjadi Calon Gubernur Sumatera Barat, Fakhrizal berkeinginan jika dipercaya menjadi Gubernur, ia akan berjuang kembali untuk meletakkan persoalan Tanah 765 hektar yang sampai sekarang masih menjadi perdebatan.(sye)

PT. Transisi Inter Media, Mengucapkan: Selamat datang di Website Beritatransisi.com, Terima kasih telah berkunjung di Website kami.. Semoga anda senang!! Tertanda Pemred: Edison Effendi