Firwan Tan: Mustahil Pembangunan Tanpa Investasi
Betrans.com– Ekonom Universitas Andalas, Firwan Tan menegaskan agar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat membuka peluang investasi sebesar-besarnya kepada semua kalangan secara bebas dan terbuka untuk mendorong pembangunan daerah. Dari sudut pandangnya, pemerintah perlu mensinergikan potensi daerah, masyarakat dan regulasi untuk mendorong pembangunan yang lebih efektif.

“Mustahil pembangunan tanpa adanya investasi, maka sebab itu investasi perlu diberikan perhatian khusus,” ujar guru besar ekonomi Unand tersebut dalam seminar Konsultasi Publik terhadap rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2005 – 2025 di ruang rapat utama DPRD Sumbar, Senin (11/1).

Untuk memacu pembangunan ekonomi, Firwan Tan mengimbau agar Pemprov Sumbar mendorong para pengusaha muda untuk tumbuh dan berkembang. “Para anak muda didorong menjadi pengusaha muncul di permukaan, maka perlu menjadi perhatian pemerintah,” tambahnya.

Selain menyoroti aspek investasi daerah dan juga upaya mendorong iklim wirausaha, Firwan Tan mengatakan, pihaknya mengusulkan Kepulauan Mentawai sebagai kawasan international zone sehingga dapat mengakomodir, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara.

Hal senada dipaparkan Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas yang menekankan sinkronisasi program prioritas nasional dan daerah untuk percepatan pembangunan daerah.

Overview RPJPN 2005 – 2025 dan RPJMN 2020- 2024, pembangunan Sumatera Barat dalam RPJMN 2020- 2024 dan keterkaitan RPJPN, RPJMN dan RPJPD.

“Visi pembangunan 2005- 2025 Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur,” ujarnya

Lanjut Deputi, major project RPJMN 2020- 2024 di Provinsi Sumatera Barat pembangungan jalan lintas barat Sumatera, pembangunan jalan trans pulau Mentawai (APBN/DAK), pembangunan jalan tol trans Sumatera (BUMN), tol Pekanbaru- Bukittinggi (186 KM), tol Bukittinggi- Sicincin (47 KM), tol Sicincin- Padang (30 KM), penambahan kapasitas pembangkit listrik 161,27 MW, gardu induk 610 MVA, transmisi 626 Kms, penyedian air baku KSPN Padang – Bukittinggi, peningkatkan akses air minum perpipaan 600.000 sambungan rumah, SPALD terpusat skala regional/kota/permukiman, instalasi pengolahan lumpur tinja dan sistem informasi gempa bumi dan tsunami.

Seminar ini dipimpin oleh Ketua Pansus RPJPD Sumbar HM Nurnas asal partai Demokrat dan didampingi Afrizal dari fraksi Golkar Sumbar. Kegiatan ini juga dihadiri utusan Bupati, Wali Kota Se Sumbar, Ketua DPRD Se Sumbar dan utusan OPD di lingkungan Pemprov Sumbar.***