Disinyalir Pemerintah Kota Padang Pilih Kasih Warga Bukit Lagan Menangis" Akhirnya Rumah dan Sawah Kami terendam Banjir"
Betrans.com Padang - Beberapa warga dan tokoh masyarakat menangis atas tindakan Pemerintah Kota Padang yang dianggap pilih kasih dalam penanganan bencana banjir dan longsor di kota Padang.
Karena lebih kurang tiga Minggu tragedi bencana banjir dan longsor melanda kota Padang sejak tanggal 26 November sampai dengan masa tanggap darurat berakhir Pada tanggal 22 Desember Tahun 2025. Sampai sekarang tidak pernah kami mendapatkan sentuhan maupun perhatian pemerintah Kota Padang khusus nya permohonan bantuan alat berat atau alat mini guna untuk pengerukan material yang sudah memenuhi bandar. Sehingga lumpur dan kerikil sudah nyaris hampir sama datar dan sama tinggi dengan
tebingnya. Maka oleh karena itu kami selalu menyerukan tolong datangkan alat berat kelokasi Bukit Lagan. Ujar beberapa tokoh masyarakat bukit lagan kelurahan Kuranji kecamatan Kuranji Kota Padang memaparkan ke pada media ini.
" Kami atas nama warga masyarakat bukit lagan menangis,bersedih dan kecewa berat terhadap tyang seharusnya jika diatasi dan diantisipasi sejak seminggu yang lalu dengan mendatangkan alat mini saja, rumah dan sawah kami tidak akan terendam tukas seorang ibuk ibuk petani menuturkan dengan penuh tangisan dan sedih.
Kami menilai pemerintah kota Padang pulih kasih dalam penanganan bencana, kenapa tidak lebih kurang tiga Minggu bencana dan hujan lebat yang datang silih berganti setiap hari sampai masa tanggap darurat berakhir, tidak pernah datang alat berat atau alat mini untuk pengerukan bandar tersebut.
Kalau seandainya sebuah alat mini saja didatangkan 3hari saja rumah dan sawah kami tidak akan terenda. Mana keadilan dan kehadiran pemerintah Untuk kami.
Padahal walikota kita sama, anggota DPRD kita sama kenapa kami dibeda bedakan tukasnya ibuk ibuk yang lain menuturkan dengan penuh kekecewaan ketika ditemui dilokasi saat banjir tersebut sedang merendam rumah dan lahan persawahan didaerah disekitar."ujar salah seorang warga.
Ketika hal ini di konfirmasi kepada Zalmadi selaku anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi PKB dapil 2 kecamatan Kuranji menanggapi bahwa terkait hal itu saya sudah mendesak PUPR untuk mendatangkan alat berat mulai masyarakat menyampaikan keluhannya kepada saya. Karena saya merasakan terhadap kerisauan rumah warga dan persawahan yang akhirnya terendam banjir tepatnya hari Senin diakhir masa tanggap darurat berakhir.
," saya sedikit pun tidak menginginkan hal itu terjadi. Karena bagi saya kerugian warga adalah kerugian saudara kita lebih baik diantisipasi dari pada korban terjadi. Namun apa boleh buat semua kerisauan Warga masyarakat bukit lagan akhirnya benar-benar terjadi merendam sawah dan rumah warga. Agar kedepannya jangan terjadi korban yang lebih besar, terkait persoalan warga masyarakat bukit lagan agar jangan menimbulkan korban yang lebih patah lagi jika hujan lebat turun, ungkap Zalmadi
, atas nama legislatif saya sudah mendesak untuk Dinas terkait secepatnya mendatangkan Alat untuk penanggulangan pasca bencana banjir ini .
Dan bahkan saya sudah sampaikan langsung kejadian ini langsung ke Japri WA Walikota Padang. Dan Alhamdulillah beliau sangat respon cepat terhadap informasi ini, namu pada implementasi nya atas tindakan ini gerak cepat atau tidak. Kita tunggu dan kita lihat saja bersama dilapangan oleh warga masyarakat.," kata zalmadi
Ditambahkan lagi saya akan tetap lakukan berbagai upaya dan mencari solusi dengan pihak-pihak lainnya, mana tau ada yg berinisiatif cepat tanggap turun tangan.
Karena ini masalah kemanusiaan, saya tidak pernah pilih kasih dan membeda beda kan sedikit pun. Segala upaya sudah dilakukan menghubungi semua pihak baik personal, swasta maupun pemerintah kota Padang agar bukit lagan yg cukup membahayakan itu cepat terselesaikan. ,tutur Zalmadi
Sebelum mengakhiri pembicaraannya
Mudah mudahan curah hujan tidak terlalu tinggi sampai alat mini atau alat berat sampai meluncur Untuk mengerjakan jalan dan bandar dibukit lagan tersebut. Dan saya yakin walikota Padang cepat tanggap sebelum yang lebih runyam terjadi dialami Warga masyarakat di bukit Lagan itu sendiri ujarnya.
