Breaking News

Peran Pustakawan dalam Merdeka Belajar di UPT.Perpustakaan Universitas Andalas (Unand)

 



 

Betrans.com Padang-Perpustakaan merupakan sumber belajar di Perguruan Tinggi. Sebagai sumber belajar tidak salah kalau Perpustakaan juga disebut jantung dari Perguruan Tinggi. Aktivitas belajar mengajar akan terselenggara dengan baik apabila koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi sesuai dengan kebutuhan pembelajaran sivitas akademika. Agar koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi sesuai kebutuhan maka diperlukan kemampuan pustakawan untuk menyeleksi koleksi usulan sivitas akademika sebelum melaksanakan pembelian koleksi yang biasa dilakukan melalui tender atau penunjukkan langsung.

            Seleksi koleksi Perpustakaan bertujuan untuk menciptakan mutu koleksi yang memiliki kualitas. Menurut Soedibyo (1998) menyatakan bahwa book selection adalah seleksi pemilihan atas buku-buku yang diambil serta diyakini akan berguna dan tempat bagi perpustakaan dimana kita bertugas. Dengan kata lain seleksi koleksi Perpustakaan dilakukan bukan atas dasar pesanan pribadi dosen namun kebutuhan program studi yang berada dilingkungan Universitas. Koleksi Perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan program studi akan meningkatkan kualitas Tridharma Perguruan Tinggi.

            Universitas Andalas (Unand) merupakan salah satu PTNBH (Perguruan Tinggi Badan Hukum) yang berada diluar Jawa disamping Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Padang (UNP). PTNBH Unand ditetapkan pada tanggal 31 Agustus 2023 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2021. Dalam Organisasi Tata Kerja (OTK), status Perpustakaan Universitas Andalas adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada dibawah Wakil Rektor I (Pendidikan dan Kemahasiswaan). Sebagai PTNBH, Unand senantiasa berusaha meningkatkan layanan UPT,Perpustakaan khususnya dalam akreditasi Perpustakaan. UPT.Perpustakaan Unand mendapatkan akreditasi A selama tahun 2014 dan 2018. Bagi Perpustakaan Perguruan Tinggi lain di Sumatera Barat (Sumbar) baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menjadikan UPT.Perpustakaan Unand sebagai Perpustakaan rujukan dalam proses akreditasi. Disamping itu UPT.Perpustakaan Unand telah mendapatkan anugerah Indonesia One Search (IOS) sebagai kontributor terbesar keempat dalam electronic resources. UPT.Perpustakaan Unand juga membantu kegiatan akreditasi nasional dan internasional yang dilakukan oleh program studi dilingkungan Unand.

            Kualitas UPT.Perpustakaan Unand seyogianya ditingkatkan dengan meningkatkan wawasan Pustakawan. Peningkatan wawasan dilakukan dengan cara mengikutsertakan Pustakawan dalam on the job training maupun off the job training. Pustakawan dituntut mampu menguasai ORS (Online Research Skills) untuk membantu penelitian di Unand. Pustakawan dapat menunjukkan e-journal yang relevan dan bagaimana cara mensitasi e-journal melalui Mandeley serta menyosialisasikan anti plagiarisme kepada sivitas akademika Unand. ORS yang dikuasai Pustakawan juga sangat penting dalam menyukseskan aktifitas Merdeka Belajar.

             Merdeka Belajar hakikatnya suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa dapat memilih pelajaran yang diminati. Hal ini dilakukan agar para siswa dan mahasiswa bisa mengoptimalkan bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling baik dalam berkarya bagi bangsa. Nadiem Makarim (2022) menjelaskan bahwa Merdeka Belajar merupakan konsep pengembangan pendidikan di mana seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change). Para pemangku kepentingan tersebut meliputi keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat. Dalam Merdeka Belajar, belajar tidak harus berada didalam kelas. Belajar juga dapat dilakukan secara online. Untuk mendukung Merdeka Belajar, UPT.Perpustakaan Unand telah menyediakan wifi gratis bagi pemustaka. Pemustaka diberikan hak memakai fasilitas internet untuk belajar daring.

            Dalam mendukung kegiatan Merdeka Belajar di Unand, Pustakawan seyogianya dapat melakukan scholarly communication (komunikasi akademik). Pustakawan dituntut mampu menyediakan layanan penerbitan ilmiah, menyediakan akses repositori, menyediakan layanan konsultasi tentang hak cipta dan open access, serta melakukan penilaian sumber daya ilmiah. Scholarly communication yang dilaksanakan oleh Pustakawan akan berlangsung dengan baik bila ada kebijakan decision maker memberdayakan Pustakawan. Disamping itu tidak ada gap antara Pustakawan dengan Dosen. Dengan kata lain hubungan antara Pustakawan dan Dosen adalah mitra kerja bukan sekedar atasan dan bawahan an sich.

            Merdeka Belajar bukan hanya tanggung jawab sivitas akademika Unand akan tetapi pustakawan juga bertanggung jawab. Makin baik Merdeka

 

           

 

PT. Transisi Inter Media, Mengucapkan: Selamat datang di Website Beritatransisi.com, Terima kasih telah berkunjung di Website kami.. Semoga anda senang!! Tertanda Pemred: Edison Effendi